Rabu, 15 Desember 2010

It's not bird in the hand.,


melihat artinya dibutakan oleh warna-warni, mendengar artinya ditulikan oleh suara, mengecap artinya dihambarkan oleh perasa. semua hal yang mengacaukan berpikir hanya oleh perbuatan mencari-cari, hasilnya hanyalah berbuat yang diuraikan oleh ketergesaan menghancurkan.
menjadikannya tenang dalam memperhatikan yang di dalam, bukan yang di luar, apa yang tidak kentara dan bukan yang menyolok. dituntun yang di dalam dan bukan yang di luar, oleh pengenalan batiniah bukannya bentuk lahiriah. memperhatikan hanya dari bentuknya, sampai kapan pun kedalaman batin takkan ditemukan.
memberi materi tanpa berharap puji, tanpa takut dikritik-caci maki. berdiri sendiri tanpa berharap dituntun melalui dukungan atau penolakan, belajar tanpa mengharapkan keuntungan, lalu mengendalikan hasrat. melakukan kebaikan tanpa alasan.
berusaha mencari yang sederhana di dalam yang rumit, yang biasa di dalam yang luar biasa, yang damai di dalam yang kacau, yang kosong di dalam yang penuh, yang terbesar di dalam yang terkecil.
menghargai tiap inchi untuk menjaga substansi.


-redly note-

Minggu, 28 November 2010

Secangkir kopi.,


Langkah yang seolah tak terpacu, senyum yang penuh arti. Kadang membuat canda, kadang membuat kecewa.

Rasa tidak seharusnya diajari.
Rasa tidak seharusnya dibatasi.
Rasa tidak seharusnya dipagari.

Masa tidak jelas dimulainya.
Masa tidak jelas dinikmatinya.
Masa tidak jelas diakhirinya.

Ketika rasa itu tumbuh, pada masa yang dianggap salah.
Ketika rasa itu harus luruh, pada saat rasa menabur benih yang paling jujur.
Ketika masa mengakhiri semuanya, pada saat rasa terlanjur diajari, dibatasi dan dipagari.

Kerinduan atas mimpi, kerinduan atas ketidaknyataan, karena hidup dan sakit.
Bukan hidup tanpa api, bukan hidup tanpa sentuhan, bukan hidup tanpa rasa.

Bauran dalam secangkir kopi.



^_^

Jumat, 12 November 2010

Pray for Indonesia.,

Stop shouting and don’t get mad., calm down but don’t ever fade., don’t you cry don’t lose faith., you’ve got me so stay calm., what is wrong its alright., everything will work out fine., see the sun coming out..take a ride burn your hate.,

Don’t give up cause I am here to stay., stay alive we will survive.,
Don’t hide because I am here to stay., stay alive we will survive.,

Look at my face one more time..
Look at your face one more time..

Tell me that you care...

-eventhough this is not the last time-

Selasa, 02 November 2010

Anomali sudut pandang.,


Keindahan membutuhkan keburukan. Kebaikan memerlukan kejahatan. Sama halnya dengan rasa manis yang ada karena orang pernah merasakan pahit. Orang bijak pun tak akan pernah ada tanpa orang yang arogan.

Arogan mengarah kesegala yang berlebihan, mengacu pada titik maksimum yang kita bayangkan. Terperangkap oleh labirin imajinasi dan terbebat benang merah yang diciptakan sendiri yang berdampak pada perbuatan nyata dalam satu sama lain. Sadarkah, mereka yang merasa telah mengenal diri justru terkadang mereka yang tak tahu diri.

Sayangnya tak ada patokan atau ukuran untuk menggambarkannya.

Pernah mendengar dendang merdu berbunyi "tak selamanya..mendung itu kelabu. Nyatanya..hari ini kulihat begitu ceria.."? Sepenggal syair dengan pesan yang maha dasyat. Mengajarkan untuk berhenti menelan mentah-mentah segala yang harus kita telan, tetapi menjilatnya dan mencecapnya terlebih dahulu.

Arogan tidak selalu berlawanan dengan orang bijak. Arogan merupakan wujud dari amplitudo hati tiap manusia-meskipun fokusnya kurang tepat. Mereka yang seolah arogan bisa jadi mereka yang membutuhkan support tapi tak mendapatkan. Ingin pintar, lalu berlagak lebih pintar dari orang lain, padahal mereka tidak tahu ukuran ke'pintar'an dalam suatu komunitas. Tidak dapat disalahkan.

Arogan tak ubahnya dengan idealisme yang kelebihan kadar. Merasa paling benar di atas kebenaran, padahal kebenaran 100% relatif.
Ketika mampu dikendalikan, arogan bisa menjadi power yang mendukung potensi diri. Power tak tampak yang justru merupakan vibrasi kuantum maksimum yang tak terlihat, sumber dari segala yang nyata.

Tergantung dari sisi mana mulai menarik benang merahnya.

Ada baiknya kalau kita tidak sembarangan menempelkan label 'arogan' tanpa audit personal yang cukup, karena itu hanya akan mengundang boomerang kembali secepatnya, apakah salah ketika ada yang bilang : orang yang menilai orang lain arogan itu adalah orang yang merasa lebih dari 'orang malang' yang telah dianugerahinya label arogan, wujud derivatif arogan sesungguhnya?



-redly note-
a request

Kamis, 28 Oktober 2010

bumi ke langit.,


yeah... from the sea to the sky... I see reflection... check it out... everybody c'mon...

teori simple tak sekompleks teori Darwin.,

tapi tak gampang sperti coba menangkap angin.,

contoh... standar manusia...tapi standar yang mana?

karna semua ingin lebih dari sebelumnya.,

jika satu tambah satu sama dengan dua.,

knapa hitunganku slalu saja tidak sama...

mungkin saja karna faktor X.,

atau mungkin manusia slalu ikuti teks.,

terkadang anak panahku melesat jauh.,

terkadang ku tangguh.,

lalu kemudian jatuh.,

aku coba bangkit meskipun sulit.,

kecepatan penuh dari bumi ke langit...

ku coba untuk bangkit...

bumi ke langit meski terasa sulit...

dari bumi ke langit..terbang melayang...

bumi ke langit dari bumi ke langit...

dari bumi ke langi...

you... you... you... can see me when I drop... rise again... I rise again to the top!!!

sperti ku turunkan kepala diatas debu.,

saat bertemuNya walau jarang lima waktu.,

mungkin ku rasa apa yang kau rasakan...

dan mungkin kau tau rasanya bila tertekan...

sering ku bertingkah seperti Charlie Caplin.,

tak banyak bicara.,

bergerak seperti mesin.,

smoooth... seperti tanpa gerakan.,

mereka berfikir mungkin ku tak punya tujuan...

aku coba bangkit...

meskipun sulit kecepatan tinggi...

dari bumi ke langit.

Selasa, 12 Oktober 2010

one more hour.,


Please don't be over. I don't want this to end. Only one more hour. I want us both to keep still, to remember what has happened. Please don't be over. Because tomorrow there will be no more. Only one more hour. Until I feel happy, to end all this. But now it is impossible. You say all these are already meaningless. Only one more hour. Even that is impossible. Already out of the question. Please don't be over. I want this to last a bit longer. Only one more hour. Please let me feel it. The feeling that I felt before. Please don't be over. Because tomorrow there will be no more. Only one more hour. Until I feel happy, to end all this. But now it is impossible. You say all these are already meaningless. Only one more hour. Even that is impossible. Already out of the question. Please don't be over. I want this to last a bit longer. Only one more hour. Please let me feel it. The feeling that I felt before.

Jumat, 08 Oktober 2010

try..try..try...


Oh baby we can fight like dogs we can fight like cats
A dirty laundry needs a laundry man
Maybe the king and the queen should lay off the caffeine
Baby breathe before you react

Sometimes we do forget to behave
And we regret what we say
Cause words are too weapons
If we don't choose'em carefully
Ladies and gentlemen this is instrumental
If life's to be a bed of roses

I know i gave you everything you like
Because you still give me butterflies

If we just try try try
Just to be ni-ni-nice
Then the world would be a better place for you and I
If we just live our lives
Putting our differences aside
Oh that would be so beautiful to me

Are we just dangling in the middle of a galaxy
Well i'm stoked on gravity
To be stuck with you like flowers on the dew drops
Now let it in my direction
My direction is up when everybody's down
Cause i don't mind being anybody's clown
I love a little lift cause i'm an optimistic
In an altruistic way

Cause basically this place is needing instruments of harmony
Spreading my philosophy of love and inspiration
Oh these words I speak I commit to like a crime
With a rhythm i deliver i'm giving them a picture
Of the reasons why

We should just try try try
Just to be ni-ni-nice
So the world could be a better place for you and I
If we just live our lives
Putting our differences aside
Oh that would be so beautiful to me

Well it wouldn't cost a penny but could save so many lonely lives
From teary eyes
If we just try try try
To open up a can of understanding open up your heart
I'm just planting seeds
Cause i believe

We could just try try try
Just to be ni-ni-nice
So the world would be a better place for you and I
If we just live our lives
Putting our differences aside
Oh that would be so beautiful to me

If we could try, just to be nice
That could be so beautiful to me
I believe,
Oh that could be so beautiful to me

Jumat, 17 September 2010

Teman yg berawal dari ketidaksengajaan


Sekolah SMA sudah lulus..
Teman2ku yg lain pada sibuk persiapan SPMB..

Pikirku,,sudahlah,,aku sudah lelah sekolah.. Tak ada pikiran ke kuliah...

Lalu ada teman yang ngajak ikt tes spmb.. Ni'am.. Daftar brsama dan ikt ujian bersama... (Bahkan juga kecelakaan bsama)..hehe

Pengumuman spmb ditunggu dg sabar.. Tertulis namaku di Universitas Negeri Malang jurusan Akuntansi..

Semangat kuliah pertama membara.. Kehidupan baru dimulai.,

Teman2 baru.. Lingkungan baru...

Rirys... Teman pertamaku.. Yang menunjukkan kpdaku inilah kota malang., yang membuatku belajar bertahan di kota ini.. Teman wanita yang paling mengertiku.,, best friend..

Lalu,bnyak teman2 lain yang ku kenal...

Riza,,teman sekontrakanku.. Teman seperjuangan.. Teman sejatiku dikala susah dan senang... Teman terbaik.,

Randy,,teman paling cocok dg ku... Hari2ku dihabiskan dg nya... Teman satu ide,satu pikiran... Best friend..

Reza... Salah satu pribadi menyenangkan.. Meskipun tdk lama bersama tp kamu tetap teman terbaik...

Inoky, Romy... Dan lain2...

I love you full my best friend...

Inilah anugerah Allah... Teman2 terbaik untuk ku.. Alhamdulillah..

Terima kasih teman..
Rirys, Riza, Randy, Reza, Noky, Romy...


Aku bukan apa2 tanpa kalian..


by Mas Santri

*best friend...manajer akademik kuw..yg puinter..
suatu saat akan kususul fenomena IP 4 mu..
hohoho...
=P

Sabtu, 11 September 2010

Imaji-q[Aldhita Triasmoro Rahardjo]


Yang aku lakukan hanya memanjakanmu, ingin kamu merasa dihargai untuk terus mau hidup...
Tapi ternyata salah, kemanjaan membuatmu semakin lemah. Semakin sulit menghadapi kenyataan...
Salah aq yang ingin membawamu ke istana penuh kebahagiaan tanpa mengajarimu untuk bertahan hidup...
Saat mulai ada yang membawamu membuka mata, aq sadar aq telah lemah oleh kenyataan...
Aq lemah tidak mampu mempertahankanku dalam pikiranmu, kamu belajar untuk lebih kuat, dan aq semakin lemah...

Secara tidak sadar kamu menjauh, secara sadar aq kehilangan bentukmu...
Secara tidak sadar kamu nyaman, secara sadar aq mengusikmu...
Cuma tuntutan yang kamu terima dariq, dan pengalaman kamu terima darinya...

Lama tak selalu baik, sesaat bisa lebih bermakna...
Banyak orang berkata, namun hidup-q bukanlah teori...
Banyak buku berucap, tapi kenyataan bukanlah buku...
setiap manusia memiliki cahanya sendiri, pengalamanlah yang memperkuat sinarnya...
Cahayaq, cahayamu, cahanya mereka. Kombinasi cahaya mana yang membuat semakin indah, bukan nyata, namun indah...

Kegelapan semakin dekat, kegelapan semakin pekat...
Butuh lilin untuk mencari matahari, dan seperti katanya, ku ingin juga mengejar matahari...

August 23, 2010 at 12:18pm

Jumat, 10 September 2010

Sahabat Beda Kelamin



Saya tergelitik untuk membahas masalah ini. Yaaah, setidaknya hanya untuk mengetahui sebuah konsep yang berbeda-beda dan pemahaman yang beragam tentang sudut pandang sebuah persahabatan beda kelamin ini.

Beberapa teman perempuan saya mengatakan, mereka bersahabat dengan laki-laki, karena laki-laki lebih logis daripada perempuan. Main dengan laki-laki atau bertukar pandangan dengan laki-laki terkesan lebih rasional, karena perempuan terlalu perasa.

Konsep persahabatan itu seperti apa sih..??

Teman saya, sebut saja namanya Ani. Dia mempunya gank yang namanya GankShe. Di dalam GankShe ini terdapat 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Katanya, di dalam gank mereka itu sahabatan kental banget. Saling menjaga satu sama lain, bahkan lebih posesif dari pada seorang pacar dalam saling menjaga. Mereka harus saling tahu, siapa saja yang menjadi pacar atau yang lagi mau deket dengan salah satu anggota genk. Harus ketemu seminggu sekali.

Mungkin kita punya pandangan yang berbeda-beda, tapi bagi saya persahabatan seperti ini, nggak banget. Karena setiap individu membutuhkan pertimbangan pribadi dalam menentukan pasangannya. Menentukan langkahnya. Bagaimana jika ada seorang yang memang tulus mau mendekati salah satu anggota genk itu, tapi ternyata anggota gank yang lain tidak setuju. Apakah harus menyatakan ketidak setujuan juga..?? seingat saya, cinta itu tidak dibangun kolektif, tapi cinta itu dibangun dengan personal. Lalu sejak kapan cinta itu dibangun oleh kumpulan sosial, yang mungkin tidak sejalan hati dengan personal. Bukan kah teman yang baik itu adalah memberikan kebebasan bagi temannya untuk memilih yang terbaik untuknya, kemudian menghargai tiap pilihan yang dibuat oleh temannya itu. Jika pilihanya salah, maka teman adalah tempat penampung air mata, sedangkan kalo pilihannya benar, maka teman adalah tempat tersenyum bersama-sama.

Apa sih bedanya antara sahabat dan teman...?? Sahabat itu sepertinya more deep than friends. Sudah masuk pada wilayah pribadi. Seharusnya, sahabat itu telah teruji keberadaannya, walaupun dalam keadaan susah maupun senang dia selalu ada. Sahabat itu bukan ada saat menggelar tawa saja, tetapi juga selalu ada menyertai air mata.

Entah kenapa, konsep persahabatan yang seperti cerita diatas, membuat saya berpikir bahwa konsep itu terlalu mengikat yah. Sehingga ruang gerak bagi individu untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain menjadi terbatas ??. Saya pernah punya konsep persahabatan beda kelamin, tapi saya menghargai sahabat saya sebagai individu yang bebas. Saya tidak pernah mengikat harus selalu ketemu, selalu harus jalan bareng. Tapi saya tahu, dia selalu ada dalam tawa dan kesedihan saya. Dia selalu membantu saya kapanpun saya minta, begitupun ketika dia meminta bantuan pada saya. Tapi bukan karena dia sahabat saya, lalu saya menjadi menjaganya secara berlebihan, menganggap semua urusan dia adalah urusan saya, begitupun sebaliknya. Saya akan menjaga jarak dengannya, ketika dia memiliki pasangan. Karena semata-mata, saya ingin menjaga perasaan pasangan sahabat saya itu.

Saya pernah pacaran dengan seorang perempuan yang memiliki sahabat. Bagi saya sahabat pacar saya itu munafik sekali. Dia menjadi sahabat karena dia sebenarnya juga mencintai pacar saya. Ketika jalan bareng dengan sahabat-sahabat pacar saya, sahabat-sahabatnya yang cowok-cowok itu seakan tidak menghargai saya. Memegang, merangkul, dan bahkan bercanda terlalu berlebihan dengan pacar saya, di depan saya. Inikan gambaran sahabat itu...??? Jika begitu saya tidak pernah mau mencoba pacaran dengan seseorang yang punya sahabat laki-laki jika seperti itu.

Saya pikir, persahabatan itu seharusnya dilandasi oleh rasa saling menghargai. Bukan yang lain. Lagi pula, setuju atau tidak setuju, bagi berteman jauh lebih enak kok dari pada sahabat-sahabatan. Sahabat itu bisa bikin salah kaprah, bisa membuat kita membangun kepentingan atas orang lain. Punya banyak temen itu seperti punya banyak telinga untuk mendengarkan, punya banya tangan untuk menggantung, punya banyak mata untuk memperhatikan, dan yang pasti tidak mengikat.

Kalo ternyata sahabat memiliki pasangan, sebaiknya jaga jarak. Untuk menghargai pasangan dia.

by Royan Danisurya Dipayana

sebuah wacana..

Senin, 06 September 2010

Aurora[part 1].,


Leret-leret penuh warna di langit kutub saat matahari tenggelam ataupun timbul menyiratkan suatu cerita.
Seorang gadis kecil yang mencari dirinya di antara miliaran asteroid, di dalam kelamnya galaksi, di terpa bekunya hawa di sana-sini. Mengais serpihan meteor sembari menangkis sedotan gravitasi yang tak terprediksi. Setiap saat, setiap waktu. Melompat kesana-kemari, ditemani sebuah mimpi. Tak ada waktu untuk berhenti.
Sesekali terantuklah ia oleh pecahan satelit usang sampah angkasa, tersungkur, menangis, lalu bangkit lagi. Lututnya lecet, lengannya penuh baret, matanya sayu, tapi senyum simpul tak lepas dari bibirnya yang pecah-pecah, sesekali berdarah.
Suatu ketika bertemulah ia dengan sebuah komet yang sangat indah, mampu melesat cepat, menggesek dengan pijar, menerangi sekitarnya. Ia pun terpesona, sembari berusaha tidak lupa akan diri. Dengan mata berbinar kata lalu bergabunglah ia dalam perjalanan baru yang penuh misteri. Sesekali berusaha menikmati. Satu ia terlupa, tak ada yang abadi. Komet itupun makin mengecil, gadis kecil panik. Tanpa pikir panjang melompatlah ia memeluk bintang yang bersinar terang.
Sang bintang memberinya segala, ia pun terlena. Memberikan ketulusan dengan penuh rasa percaya. Tibalah waktu sang bintang akan jatuh, tanpa berkata, hanya dengan seringai serigala dipandanginya gadis kecil itu. Tak sempat bibir mungil itu berucap, tubuhnya didera badai beku yang dinginnya merobek selimut hati, sekitarnya menjadi tak terlihat kalah dengan kecepatan bintang melesat. Jemarinya menggapai percuma, karena ia tahu tidak ada siapa-siapa di sana. Jejeritnya hanya ada didalam hati, terkejut, pucat, lalu mati. Terhukum ketulusan hati. Jasadnya mengambang sesaat di jagad raya, kemudian lebur jadi abu angkasa. Luruh rapuh tersedot gravitasi bumi bercampur cercahan sinar matahari yang terpecah sempurna menjadi jutaan spektrum cahaya, melukis langit dengan warna.
Sebentuk aurora, yang indah pada waktunya.


-redly note-

Senandung Raja Bingung.,


Tik...tok.....
Kikuk...kikuk.....
Malamku bukan malammu, senyap lelapmu ironi desahku. Iri. Terkapar dalam nada nyaris mati, tak peduli.

Gemintang lintang 'jumprit singit' kelip-kelip tampak mengundang melayang. Berkawan peri montok lantas menangkap percikan bintik hitam. Crass....crass....dhuarr.....
Seperti dendang riang menggulung kalbu megap-megap. Asma kumat. Sekarat. Tamat.

Ini jebakan, ini lobang galian. Belajar menari pada kelinci hutan membentuk pesona waspada lubang galian.

"Mana kelincimu?"
"Punyaku dicuri mati."

Terduduk, lalu roboh. Diam, lalu kelam. Marah, lalu terjarah. Nangis darah. Sudahlah. Senyum sajalah.

^_^

*kangen nulis..,
[Blitar.,5 Juli 2010]

Tentang masa[meski bukan salahnya].,


Teringat suatu masa kala hari-hari berbentuk hati merah jambu, mentari tersenyum di sudut kanan. Aku, kamu berlari mengejar mimpi dalam sayap asa, belum mengenal arang kecewa dan terlunta. Sesekali tertawa, pipi merah delima.

Hari ini udara terlalu banyak polusi, berujung pada sakit hati. Langit mendung berpetir dengan arsiran kelabu, tanpa cahaya apalagi bunga. Aku, kamu nyaris kaku diterjang badai masa. Seringkali menangis, mata panda sudah biasa.

Kemarilah, genggam jemariku yang kaku. Kompres mata pandaku dengan canda merdu merayu. Dan hatiku pasti akan penuh bunga-bunga warna-warni.

Ku kan datang memberimu selimut asa. Tak lupa karet penghapus duka terbagi cerita, agar berakhir lega berbinar-binar sarat cahaya.

Aku, kamu terpisah dewasa.
Aku, kamu tercerai asmara.
Aku, kamu terjarak etika.
Aku, kamu terspasi.
Jauh sekali.

Samar, aku nostalgia lewat album muda. Hari-hari taruhan piala dunia. Kejailan tiada terkira. Celotehan tanpa makna pengisi waktu sisa. Senandung nada sekenanya. Tepung terigu saat bertambah tua. Kaki-kaki kecil berebut bola sebisanya di pagi berpasir pantai. Kaus tim kebanggaan penuh tandatangan centil sana-sini. Lainnya, tersimpan rapi.

Harusnya hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun tak cukup menggambarkan keintiman aku, kamu. Namun, aku, kamu, kita terseret masa. Terlupa.



-redly note-
setelah percakapan semalam.,
[Blitar.,22 Juli 2010]
*my lovely bee...best friend that I ever had...

salju gurun



Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu,oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci. Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau…berbeda.

Kamis, 12 Agustus 2010

Kamu, apa kabar? Apa mimpi kita masih sama?


Tak ada yang baru memang. Masih sama, hanya ada larik-larik rindu disini.

Kamu, apa kabar?

Aku mulai penuh merasa asing denganmu. Padahal memori tentangmu masih kental berpadu disini. Terlalu lekat.
Entah sudah sampai dimana, tapi bukankah kita sudah terlampau jauh sekarang?
Namun masih saja selalu, setiap saat, jika lagu-lagu itu terputar, atau tempat-tempat yang kita datangi kujejakkan lagi. Kamu seketika mewarnai. Polikromatik, seperti pelangi.

Dan yang tidak kamu tahu, bauran warna-warna itu seperti memudar dengan keterasingan kita. Entahlah, mungkin duniaku menjadi monokrom...

Padahal aku ingin bebas meruapkan semua rasa ini. Bukannya menjadi bisu, dan malah diam membiarkan jarak di antara kita terentang semakin lebar.

Berkali-kali aku berusaha memastikan, bahwa kamu memahami pertanda ini. Aku masih mengeja mimpi yang sama. Memberi ruang bagi setiap jejak langkahku agar jejak kita masih bisa saling bersisian.

Dan (masih) seringkali, aku mendapati bayanganmu memantul cukup lama di mataku. Bukan hanya sekelebat lalu hilang. Padahal semestinya yang seperti ini sudah tiada.

Atau seperti ini, aku seringkali bertanya, apa kamu masih ingat susunan kata-kata yang dulu kamu buat untuk menyatukan kita? Sebuah janji yang seperti mantra. Dan aku masih saja tersihir jika gulungan memori itu terputar kembali.

Tuhan yang tahu pasti, desis rindu ini tak pernah berhenti memercik. Tanyalah padaNya...

Kamu, apa kabar?
Apa mimpi kita masih sama?

>>by royan danisurya dipayana

Rabu, 04 Agustus 2010

bangkit dan percaya.,


Kubertanya pada bintang ketika ia padam, arti hidup yang kita jalani
Kebencian yang takkan pernah mengering
Hilang semua, Tuhan kau ada dimana…

Amarah yang tak tertahan, kematian langitpun hitam
Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Ku kan bangkit, dan percaya….

Oooh, segenggam harapan
Takkan pernah menyerah, terus kubertahan
Sampai ini berakhir, dengarkan hatiku
Kita semua berbeda, tak pernah ku menginjakmu.

Kulihat jelas kepedihan di matamu, jalan gelap lalui bersama
Dan sahabat ia pergi meninggalkan ku
Kan kukenang sampai nafasku berakhir

Gelapnya dosa dunia, matahari akan bersinar
Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Ku kan bangkit, dan percaya….

Oooh, segenggam harapan
Takkan pernah menyerah, terus kubertahan
Sampai ini berakhir, dengarkan hatiku
Kita semua berbeda, tak pernah ku menginjakmu.
Hilangkan kebencian.
Tak pernah ke menginjakmu.

Senin, 02 Agustus 2010

Surat Kecil untuk Tuhan.,


TUHAN BOLEHKAH AKU MENULIS SURAT KECIL UNTUKMU
TUHAN BOLEHKAN AKU MEMOHON SATU HAL KECIL DARI MU
TUHAN BOLEHKAH AKU HIDUP UNTUK WAKTU YANG LAMA
TUHAN BOLEHKAN AKU ADA DI DUNIA INI UNTUK BAHAGIA..

ISTANA DALAM DUNIA KECILKU


ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN

TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.

Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..

TUHAN SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI
Aku BISA KEMBALI..

Senin, 19 Juli 2010

semua berawal dari matahari.,



Semua berawal dari matahari.
lalu aku pun tak peduli.
kubiarkan saja imajiku bernyanyi dan terus menari.
menembus batas mimpi juga ilusi.
belajar berani membuka diri.

Semua berawal dari matahari.
kilaunya begitu melindungi.
meski sesekali menyakiti.
menggelitik naluriku untuk mengikuti.
belajar berani mengembangkan diri.

Semua berawal dari matahari.
pelan tapi pasti kurobek selaput ilusi.
kerangkeng abadi jemari yang selalu dikebiri.
merajut hari-hari tanpa halusinasi.
belajar berani menjadi lebih kuat lagi.

Semua berawal dari matahari.


*terimakasi.,

Senin, 12 Juli 2010

Jumat, 09 Juli 2010

yang punya cinta wajib baca.,



Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. dan yang kalian harus tau, kami selalu
bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi! hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa,
dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian. semua! hanya karena kalian...


dan ya! kami pun tahu. bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar. tapi kami
tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?". kami akan diam sesaat, dan berpikir
apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! semua hanya karena kalian.
Kami sebenarnya pun tahu. bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film2 korea yang kalian tonton. kalian
berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian? (*ya kan?). tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal
itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan2 kalian, untuk melihat
kalian tersenyum, sungguh! semua hanya karena kalian..


Kami pun tau, kalian menerima kami di samping kalian bukan semata2 kami tampan. ketika kalian mengidolakan seseorang yang tampan maka kami akan
memasang tampang tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan, bukan kami tidak peduli, sebenarnya kami cukup muak dengan cara kalian menyanjung
lelaki yang bahkan mengenal kalian saja tidak, tapi kami harus menjadi pemimpin yang baik untuk kalian. dan menjadikan kami bersikap lebih bijaksana di
depan kalian. sungguh! semua itu hanya karena kalian..


Kami cukup mengerti bahwa kalian menghargai setiap usaha yang kami lakukan untuk membantu kalian mengerjakan tugas kalian, ketika kalian mengatakan
dalam kesulitan, sungguh kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu kalian. dan ketika kami datang kerumah kalian dengan makanan, tanpa tugas yang
kalian butuhkan, artinya kami tidak mendapatkan apa yang kalian cari dan yang ada dipikiran kami saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat kami
lakukan hanya menemani kalian! hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kalian tidak lupa untuk mengisi perut kalian, kami sungguh khawatir pada k
esehatan kalian.. sungguh,semua itu hanya karena kalian..

Kami pun tau kalian menilai kami minus ketika tau kami merokok, dan ketika itu juga kami berusaha menghilangkan kebiasaan kami.
ketika kami tidak berhasil, maka kami akan berusaha menguranginya. menghilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit. namun ketika
tidak berhasil juga maka kami tidak akan merokok di depan kalian. namun, ketika kalian trus menekan kami, maka dengan sangat terpaksa
kami akan berbohong pada kalian, walaupun kami tau hal itu salah, namun itu kami lakukan hanya untuk membuat kalian nyaman di samping
kami. sungguh, semua itu hanya karena kalian..



Kami tau, kalian kesal ketika kami mengacuhkan kalian hanya untuk bermain game bersama teman2 kami. tapi ketika itu, ketika ada sedikit waktu,
kami mencari handphone kami dan menanyakan kabar kalian, karena kami ingin mengetahui kabar kalian. dan tahukah kalian? sebelum kami bermain
game itu, kami membicarakan pasangan kami masing-masing, membanggakan bahwa kami memiliki pasangan terbaik di dunia! atau membicarakan masalah-masalah
yang timbul pada hubungan kami, dan masing-masing akan memberikan sarannya untuk menyelesaikan masalah kita, itu kami lakukan hanya karena kami ingin
mendengarkan pendapat orang yang dekat dengan kami mengenai keputusan yang akan kami buat. kadang memang kami mematikan handphone kami, namun ketika
kami mengetahui kalian menelpon atau membaca sms dari kalian, maka kami akan meletakkan game itu dan berlari ke pojok kamar menelepon kalian. tidak
peduli teman2 kami bersorak sorak menggoda kami, sungguh, semua itu hanya karena kalian..
Kami pun sadar, kami bukan bayi yang harus kalian ingatkan untuk sembahyang, atau makan. kadang kami akan bersikap tak peduli.
namun ketika kami membaca sms kalian atau mendengarkan suara kalian ketika mengingatkan kami untuk makan, maka pada saat itu kami
pasti tersenyum dan berterima kasih (walaupun tidak kami ucapkan), dan ketika kami membalas dengan kata-kata "iya, kamu juga ya..",
maka kami benar2 tulus mengatakannya... sungguh, semua itu hanya karena kalian...



Ketika kami acuh pada kalian, maka pada saat yang sama kami sedang menyiapkan kejutan untuk kalian. dan ketika kami memberikan barang
milik kami pada kalian waktu mengantarkan kalian hingga pintu dan pamit pada orang tua kalian, maka kalian harus tau bahwa barang itu
adalah barang yang berharga untuk kami. (walaupun barang itu terlihat biasa untuk kalian) tolong tersenyumlah untuk kami, karena senyum
itu yang menghidupkan hidup kami! sungguh, semua itu hanya karena kalian..

Dan ketika kalian bersedih, lalu kami melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu. maka kami sungguh
tidak bermaksud memperkeruh suasana, kami ingin melihat kalian kembali tersenyum. hanya itu. dan ketika kalian melihat kami dengan pandangan
tidak suka, maka ketika itu kami sungguh merasa bersalah. jalan terakhir yang akan kami lakukan adalah meminta maaf. berharap itu dapat sedikit
mengurangi beban kalian. sungguh, semua itu hanya karena kalian..


Sejujurnya kami tidak menyukai pujaan hati kami menangis. sungguh itu membuat kami bingung setengah mati! maka tolong jangan salahkan kami,
ketika kami meminta kalian berhenti menangis. namun kami pasti akan mendengarkan apa yang kalian ucapkan dalam tangis kalian, dan percayalah,
kami akan tetap disamping kalian walaupun kalian menangis hingga tertidur di depan kami. maka, kami akan membawa kalian masuk kerumah dan pamit
pulang pada ayah ibu kalian. dan tunggulah, maka kami akan menelepon kalian keesokan harinya untuk menanyakan kabar kalian. atau datang ke rumah
membawakan coklat untuk melihat senyum kalian lagi. sungguh, itu hanya karena kalian..
Bagi kami, kalian tetap yang tercantik! ketika kalian bertanya mengenai berat badan kalian yang naik? atau baju kalian yang mulai tidak cukup?
maka dalam hati kami tertawa. namun yang keluar dari mulut kami hanya senyuman. kami akan berkata tidak, bukan untuk membohongi kalian, tapi
karena di mata kami kalian tetap paling indah!! karena kami sebenarnya tidak mencari malaikat yang tanpa cela, atau bidadari yang paling cantik
sedunia, kami mempunyai peri kecil yang selalu ada di samping kami. ya! itu adalah kalian.. mengertilah, sungguh, itu hanya karena kalian..


Ketika kalian berkata baik2 saja, maka kami akan tersenyum dan berkata, "ok, kalo ada apa2 bilang ya". karena kami tidak ingin memaksa kalian
mengatakan sesuatu yang tidak ingin kalian katakan pada kami, dan tanpa kalian minta kami akan bertanya pada sahabat kalian apakah kalian benar2
baik2 saja? jika sahabat kalian tidak mau menceritakannya maka kami tidak akan mencari tau lagi. karena kami berharap kalian cukup mempercayai
kami untuk menceritakan semuanya.. bukan karena kami memaksa kalian, sungguh, itu semua hanya karena kalian....


Dan ketika kalian membutuhkan kami, yakinlah bahwa kami akan selalu ada untuk kalian. ketika kalian mengatakan "tidak usah" pun,
kami akan selalu ada di samping kalian. karena kalian adalah orang yang kami sayangi, percayalah..!! sungguh, semua ini hanya karena kalian..

Jika kami sudah memilih kalian, maka yakinlah, kalian adalah peri kecil kami, setidaknya itu yang kami pikirkan saat itu...


Ketika kalian (mungkin tanpa kalian sadari) menyakiti hati kami dan meninggalkan kami, kami mungkin akan marah. tapi itu hanya
sesaat, dan yang kalian harus tahu, ketika kami benar2 telah memilih kalian untuk menemani kami, maka walaupun hubungan itu berakhir,
separuh ruangan hati kami sudah kalian tulis menjadi ruangan kalian, maka ketika kami mempunyai kekasih yang lain, maka mereka hanya
akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu. ruangan kalian akan tetap kosong untuk kalian, ketika kalian kembali untuk kami.


Tapi tolong, jangan khianati kami dengan lelaki yang lain! karena itu akan sangat menyakitkan untuk kami! Dan maaf, kami mungkin
akan meninggalkan kalian selamanya.....







-by reza aryo wicaksono-

Kamis, 08 Juli 2010

it called waves..,,

anak baik.,



dendang senandung membaur dengan bulir air surga, menjadikan jiwa terbentuk sempurna. tidak cuma-cuma.

ini cerita tentang malam. berselimut gelap, berangkul pekat. aku terjerat.

Rabu, 07 Juli 2010

Puncak Terjauh Gravitasi.,



Seluruh alam mempunyai asalnya.,
yg dapat dianggap sebagai ibunya.,
siapa yg mengenal ibunya akan mengenal anaknya juga.,
siapa yg mengenal anaknya akan terus menjaga ibunya.,
siapa yg mengenal ibunya akan melaknat anaknya.,
sampai pada ajalnya.,

>>sumbatlah otakmu
tutuplah telingamu
sampai wafat kamu takkan menderita

>>bukalah logikamu
desaklah analisismu
sampai wafat kamu takkan menderita

takkan berhasil
untukku yg penuh hasrat ingin mencapai segala yg detail

siapa yg menggunakan sinarnya
siapa yg memadamkan apinya

aku tidak berniat menarik diri dari bahaya

aku hanya lelah
bukan menyerah
aku hanya pasrah

Selasa, 06 Juli 2010

a better tomorow.,



Selalu berpikir.,
mencari jalan tuk lewati misteri yang sulit terungkap.,
tetap berdiri.,jalani ini.,
meskipun luka tak lagi terobati.,
terhenti menangis.,hatiku dalam sepi.,
bertahan dan tenang.,coba tuk melepaskan rasa perih disini.,
yang selalu menahan langkahku tuk pergi bermimpi.,
hapus sesalku ini dalam pikiran yang telah letih.,
yang tak ingin berhenti.,
pastikan ku dapatkan asa putih kian meninggi.,
hidupkan hariku.,

a better tomorow.,

Rabu, 30 Juni 2010

Opera.,


Belum semenit menikmati hegemoni jantung area tempatku beranjak dewasa, dua lelaki beda usia menghampiriku. Antara samar karena sekitar kutangkap tembang lawas Ebiet G Ade lengkap dengan genjrengan gitar yang tak kalah lawasnya mereka lantunkan, merdu selaras sendu. Sampe akhirnya kuberikan beberapa koin siaga di salah satu kantung kecilku. Mereka segera berlalu.
Irisku pun tergoda menatap puluhan merpati dalam aneka posisi. Lucu. Tertatih mendekati balita cantik dengan baju biru laut yang riang melempar jagung, tanpa takut meski sesekali terkejut. Tak jauh dari sana sepasang muda-mudi berjalan bergandengan tangan bertatapan mesra. Dunia milik mereka. Indah berbunga di sekeliling mereka, bersaing dengan balon kuning pemberian pria yang digenggam erat oleh wanitanya. Tak rela lepas mengudara ditelan awan abu-abu di atas sana.
Langit menyanjung, menganugerahkan mendung lengkap dengan detik waktu ku untuk merenung. Menikmati belaian angin yang sesekali memberantakkan jutaan helai panjangku. Batinku berkata, siapa peduli, ini hair dryer alami.
Mataku berpindah, tertuju tepat ke depan. Disana terdapat lingkaran berisi cairan yang menghijau oleh masa. Permukaannya bergoyang lembut memaksaku bertanya ada apa di dalamnya. Tapi mustahil aku menceburkan diri saat ini, sekelilingnya dibatasi pagar terlalu tinggi untuk dinaiki tapi berwarna-warni. Pink, merah, hijau, oranye, biru, kuning. Seingatku dulu warnanya hitam, aku sering menaikinya saat masih belum berkacamata. Semuanya telah berubah, tak sama.
Selang menit, makin banyak titipan mungil berlari-lari. Beberapa enggan berpindah dari lengan orang tuanya. Mungkin mereka takut, mungkin juga ingin ayah ibunya ikut. Berdansa bahagia bersama alam buatan di tengah indahnya hiruk pikuk kota lengkap dengan berjuta aktifitasnya. Sayang kata belum ada di dunia mereka, dan para orang tua pun tak sadar maksud putra putrinya.
Hatiku tertawa. Menyadari telah tertelan masa dengan semesta legatura sembari berdoa semoga sang pencipta tak tega menghancurkan suka di wajah tak berdosa.
Amien.,


-redly note-
di alun-alun kota.,
Thursday, July 23, 2009 at 11:22am

Jumat, 11 Juni 2010

-18 mei 2010-


Pada siapa kuberbagi cerita.,pada siapa qbisa bermanja..dengan siapa aq berdikusi tentang suka..duka..luka..tawa..derita.,

aku lelah.,
meski kuat aq butuh penguat.,
meski kokoh aq butuh seorang tokoh yang siap menangkapku saat aq roboh.,
meski sabar aq butuh seorang yg bersedia menampung letupan emosiku yang panas bagai lahar.,

aq lelah..aq ingin jadi lemah...

Kamis, 20 Mei 2010

Lara Luka Luna



Di dalam ruang tiga kali tiga yang penuh dengan tumpukan buku dan kertas menggunung, terdengar deru blower cooler pad notebook yang menggerung halus. Ada modem yang berkelip-kelip. Ada sepasang tangan yang tiada lelah mengetik.

Terkadang tangan itu mengetik berjam-jam, semalaman. Dan ia harus mengetik cepat. Begitu banyak yang harus ia tulis. Terlalu banyak. Andai saja lengannya sebanyak gurita. Dengan pendar monitor di wajahnya, kedua mata berbalut kaca itu menyalang. Senyum asimetris tersungging. Lantas jemari itu bergerak penuh nafsu menelan.
Seperti aktivitas yang melelahkan, tapi ia tampak sangat menikmatinya.

Bidadari, aku ingin sekali tuli..,
sekawanan samurai terbuat dari huruf datang menyerang.,
mencacah harga diriku seperti daging cincang.,
mereka menghinaku, karena aku cuma bisa diam.,
mereka menyumpahiku, karena aku rela diabaikan.


Luna.

Dengan kepala bersandar ke dinding, ia mengamati poster-poster yang terpajang di kamarnya. Mengamati satu persatu dengan penuh perhatian. Kebiasaan yang tak pernah berubah. Sayangnya, kini semua itu tidak lagi bermakna, berbeda dengan mata bocahnya dulu. Luna tidak tahu apa yang hilang. Mata yang sama, manusia yang sama, tapi pandangan yang sama sekali lain.

Ketika jarum jam mulai berputar jauh meninggalkannya, Luna masih tidak beranjak. Diam pada posisi semula tapi tidak demikian dengan pikirannya yang sibuk mencari... bertanya... dimana batas itu? Batas ketahanannya untuk terus bersandiwara.

Ia iri dengan dirinya yang dulu. Luna yang tidak sadar. Luna yang tidak terganggu dengan fluktusi hidupnya. Luna yang tidak keberatan memiliki hati dingin tanpa api. Luna yang tak pernah bertanya. Lihat bagaimana sekarang pikirannya kewalahan mencari, mengais-ngais tumpukan dokumen usang... dan, oh, coba tengok apa yang ia temukan:


> Luna yang duduk di bangku kuliah <

Tiga tahun mengonsumsi ilmu ekonomi yang sama sekali tak diinginkannya. Melupakan hasrat kecilnya menjadi fisikawan muda dan menemukan gejala astrofisika baru. Yang terpahit ia harus mengabaikan surat panggilan registrasi akademis bagi calon mahasiswa yang telah diterima melalui jalur PMDK di jurusan fisika, surat yang sebenarnya amat ia tunggu-tunggu. Apinya padam.

Tahun pertama kuliah dihabiskannya dengan mengikuti berbagai organisasi kampus. Jurnalistik, penulisan karya ilmiah, perkoperasian, keagamaan, politik kampus, dll. Semuanya diikuti dengan setengah hati semata-mata untuk mengisi waktu, menumbuhkan minat berangkat kuliah dan menyenangkan hati orang tua. Tidak lebih.

Tahun kedua ia mulai bisa menikmati aktivitasnya, sudah mampu beradaptasi dengan hafalan dan ceramah satu arah meski rasa tidak suka itu masih ada. Tahun ketiga, tak adalagi Luna yang mampu menyelesaikan soal perhitungan mekanika kuantum. Luna yang dulu telah berevolusi menjadi Luna yang doyan berdebat tentang kebijakan-kebijakan sosial ekonomi.

Pikirannya pun terus mencari...


> Luna pada awal usia 20 <

Ia bertemu Laka. Pria santun dari keluarga ningrat berusia setahun lebih tua. Bibit, bobot, bebet-dan luluhlah hati kedua orang tuanya. Entah luluh atau justru mengencang. Orang tua mana yang tidak ingin punya mantu seperti itu. Awalnya memang menyenangkan. Bagaimana tidak kalau seluruh umat disekitarnya memuji setiap saat, berulang-ulang mengatakan betapa beruntungnya Luna dapat pria seperti Laka. Luna pun sependapat.


> Luna remaja <

Gadis belasan tahun yang aktif dan ceria. Jarang membuat masalah. Ia teman yang menyenangkan dan murid yang baik. Nilai rapornya tak pernah merah bahkan tak pernah bergeser dari tiga besar. Tapi kemudian pikirannya mensinyalir sesuatu... ada jejak keresahan yang tak pernah terungkap: mengapa nilai pelajaran eksaknya harus diatas tujuh sementara ia tak dapat pujian apa-apa kalau Bahasa Indonesia dapat nilai sepuluh? Mengapa ia harus lanjut sekolah di tempat yang jauh dari rumah, sedangkan ada sekolah yang cukup bagus dan lebih dekat? Mengapa ia harus masuk jurusan IPA dan ditertawakan waktu bilang ingin masuk jurusan Bahasa? Mengapa ia harus hidup begitu lama dalam pembanding-bandingan, ia dengan si A si B, anaknya si ini atau si anu? Mengapa tidak boleh nonton film di bioskop? Dan mengapa ia tidak pernah boleh berpacaran dengan laki-laki yang ia suka, semata-mata karena tipenya tidak sesuai dengan tipe orang tuanya?

Gilanya lagi, belasan tahun sudah lewat, Luna tetap tak punya jawaban untuk itu semua. Harapan terakhirnya...


> Luna bocah <

Sekalipun sulit, pikirannya mencoba untuk kembali... bermain lompat tali di halaman samping yang luas dengan teman-teman sebayanya sepulang mengaji sore hari. Pulang sekolah dijemput supir lalu menghabiskan waktu di rumah dengan berbincang dan belajar memasak dengan Lek Tri, pembantunya. Luna kecil yang jadi penurut di rumah. Di sekolah pun ia kesayangan para guru karena sejak kelas satu ranking pertama tak pernah berpindah darinya.


> Luna yang bersandar di dinding kamar <

Sekarang ia tahu apa yang sekiranya hilang, tetapi tetap tidak tahu cara mendapatkannya lagi.

Semua berawal dari satu gerakan.,
semua berawal dari satu ide.,
semua berawal dari satu getar sel abu-abu.,


Luna sanggup menghabiskan berjam-jam hanya untuk kembali mengenang. Siang itu. Merunuti rantai waktu yang membelitnya hingga kini.

Paginya di sela pelajaran IPA, wali kelasnya mengumumkan kelas akan selesai lebih awal karena akan ada rapat dewan sekolah. Luna kecil pulang dengan riang, sampai ditemukannya sepucuk surat di atas meja belajarnya.

Ass Wr Wb
Putriku Luna, ibu pulang ke rumah nenek selama tiga hari. Baik-baik di rumah jangan buat Papa marah.
Wss Wr Wb


Begitu singkat, namun tak biasa. Dan segalanya berjalan seperti biasa. Surat yang terlupa. Beberapa tahun berlalu, kala Luna menjadi siswa tahun kedua sekolah menengah pertama. Hal yang sama terulang, sepucuk surat serupa kembali ditemuinya. Otak kecilnya menemukan sesuatu ganjil, nalarnya pun mulai bekerja. Dicarinya koper arsip penting keluarga, membaca semua yang ada didalamnya. Ia pun tertegun. Tak percaya.

Sore hari ketika papanya pulang kantor, Luna dimarahi tanpa sebab yang jelas. Ia diam, sampai sebuah sabetan handuk yang di arahkan ke wajahnya. Perih. Luna mengaum keras, seterusnya. Hari-hari berisi pertengkaran, tak ada nonton tv bersama, tak pernah lagi dilakukan piknik minggu pagi. Di sekolah Luna mulai membolos, melawan peraturan, dan prestasinya turun drastis. Ia tak mau lagi di jemput supir, pulang sekolah tak pernah langsung pulang. Luna yang dulu seolah lenyap tak berbekas.

Saat SMA Luna memilih tinggal bersama kakak sepupunya. Ia menikmati lingkungan barunya, meski tanda tanya besar di kepalanya masih ada. Suasana rumah kembali tenang, Luna pulang. Semua tampak kembali seperti semula, seolah surat itu tak pernah ada. Namun satu yang berbeda, hatinya telah tertutup rapat.

-irama musik mengalun lembut-

Derung halus itu masih terdengar. Jari-jari itu terus bergerak lincah di atas tuts notebook. Asap dupa aroma terapi mengepul tepat di sebelahnnya. Sepasang mata itu menyalang.

Dear diary...
Ketika saya benar-benar muak dan bosan hidup dalam kematian ini, pernah saya terpikir untuk mengakhirinya saja. Benar-benar mati. Mungkin dengan benar-benar mati saya akan menemukan makna hidup. Tapi kenapa kematian yang ditentukan sendiri selalu dikecam? Kenapa mereka harus disalahkan? Tidakah mengagumkan orang yang berani memilih cara untuk mati bagi dirinya sendiri? Bukan gara-gara takdir, kuman penyakit, atau tangan orang lain. Tapi saya takut, masih terlalu pengecut . lupakan ide gila itu.

Malam ini hening. Suara-suara itu menyerang lagi : ‘kamu anak siapa? Lihat kelakuan ibu mu. Apa pantas seorang terhormat melakukan hal seperti itu? Tidak tahu malu, tidak punya harga diri, tidak tahu terima kasih. Nyatanya sekarang pergi menginap tanpa pamit suami. Kamu sudah besar. Bisa membedakan dan menilai kelakuan seseorang. Apa kamu mau seperti itu hah?! Pikir baik-baik, kamu bukan anak yanag bodoh. Apa mungkin kamu anakku hah?! Kalau mau tau siapa ayahmu tanya saja sama ibu mu. Tapi nanti setelah aku mati. Ngerti?!!’. Argh..........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Sepertinya saya gila. Depresi.

Batasan antara gila dan waras rasanya sudah tidak bisa lagi dijadikan patokan dalam hidup ini. Adakalanya kegilaan alamiah membuat saya bertahan hidup di dunia yang sick atau sakit ini. Sedikit psikotik tidak akan membuat saya gila total. Saya diajari. Saya mengamati. Kepribadian menjadi mahkota atau inner beauty manusia. Kepribadian seharusnya menjadi karakteristik kuat setiap individu, tetapi usaha untuk merubahnnya demi mencapai tahap pengakuan atau eksistensi kadang membuat saya menjadi miring. Segala sesuatu bisa direkayasa. Bahkan menjadi gila pun bisa direkayasa. Saya melihatnya. Saya telah mempraktikannya sejak masih duduk di bangku SMA.

Hidup, tumbuh, berkembang dalam tekanan perasaan menjadikan saya sedikit mengerti manusia. Tiap manusia memiliki ego. Ego itu sendiri terbentuk dari instansi kepribadian yang paling mendasar. Intinya ego itu bertugas mempertahankan kepribadian manusia itu sendiri untuk menjamin penyesuaian dengan alam sekitarnya. Suatu cycle yang susah saya mengerti. Tapi satu poin yang saya pahami:adakalanya keindahan hidup muncul dari kacamata orang gila. Tetapi bukankah mereka semua mempunyai benih-benih untuk menjadi gila? Sama saja dengan kemungkinan manusia menjadi pemerkosa karena setiap manusia terlahir dengan libido yang dapat bermanifestasi sebagai perasaan liar. Sintingnya hanya teori itu yang mampu meredam kebencianku pada pemerkosa yang gen nya terkandung dalam darahku. Entah siapa?!! Yang pasti manusia dengan urat saraf putus.

Biarkan saya mengoceh. Malam ini saja. Di hari kelahiran saya. Dengan kebodohan saya, kubiarkan dirimu melihat saya... seperti telanjang. Tapi jangan protes saya karena tubuh yang tidak molek. Buka mata. Buka hati. Jangan menilai kepolosan tubuh saya. Tapi rasakan. Saya bukan pemeran utama. Saya hanya butuh orang dewasa.

Bertahun-tahun saya diam, memendam semuanya sendirian. Sekarang saya penat, nyaris sekarat. Muak dengan semua sandiwara yang tak ada habisnya. Berlaku manis, tenang ceria seolah tak ada apa-apa padahal badai sedang mengobrak abrik semesta jiwa tanpa ampun. Tersiksa diam yang mencekam, kelu tak tahu kemana harus mengadu. Ingin bertanya, ingin bercerita. Kawanku hanya kertas, pulpen, notebook saja. Komunikasi searah, seperti orang gila. Atau mungkin memang gila?! Entahlah.

Terkadang saya merasa iri pada teman-teman yang bercerita tentang aktivitas rumahnya, saran orang tuanya, tanggapan atas keluh kesah tugas atau ujian yang menumpuk. Hal yang sudah lama tidak saya dapatkan. Mungkin terakhir saat kelas 3SD. Sebelum peperangan itu dimulai. Lelah. Penat. Tiap manusia butuh istirahat. Butuh pelukan hangat.
Apa tak ada tempat bagi anak seperti saya. Yang tidak direncanakan. Yang tercipta karena suatu kecelakaan. Yang lahir karena gagal untuk digugurkan. Yang bahkan sampai dua puluh tahun tidak tau siapa laki-laki yang dna nya cocok dengan dna saya. Gilanya lagi semuanya saya biarkan berjalan begitu saja. Tak berdaya. tak kuasa. Ini gila.
Malam ini milik saya. Saya tidak boleh kalah dengan keadaan. Meski pahit. Meski sakit. Dan teramat ingin menjerit. Saya harus ceria. Meski terluka. Meski tersiksa. Saya bisa. Pasti bisa. Teorinya seperti itu.
Keep fighting. Keep smiling. Keep shining. For better future...


Semenit kemudian ruangan itu senyap. Tak ada lagi derung blower notebook. Yang tersisa hanya tik tok jam dinding dan abu sisa dupa di atas meja. Saat pagi tiba. Semua kembali seperti semula. Tak ada yang istimewa.

Hanya seorang Luna.

Sabtu, 17 April 2010

Altati stuff.,

Dalam kata kuurai putus asa.,
hari-hari berjalan lambat satu minggu kemarin.,mengendapkan hasrat untuk segera merajut setapak mimpi dalam alunan pasti.,satu point bersejarah yang ingin kusematkan pada hari yang membuatku selalu mengalah.,
tapi malas.,
tapi tak puas.,
tapi mimpi menjadi enggan bernafas.,
lantas yang kulakukan hanya meringkuk di bawah selimut malas karna tak ada lagi hawa panas yang membuatku meranggas.,
mimpi-mimpi menghapus hari pun kandas.

Jumat, 09 April 2010

Remuk.,

Bersama payau yang tak terencana.,dalam kasih tanpa cela.,aku terluka raga.,
susunan rapuh pun menyeruak dalam bulir embun pagi.,dingin.,penuh aroma alam sana yang penuh tanda tanya.,
aku terlunta di jagad kaya cerita.,

Rabu, 07 April 2010

Lintah.,

Dulu ibu ku mempunyai seekor lintah.,
yang hitam.,kotor.,besar dan menjijikan.,
lintah itu memakai baju zirah yang indah.,berlapis emas.,
tapi di mataku itu hanya seekor lintah yang pantas menjadi sampah.,

ketika beranjak dewasa aku pun berkenalan dengan seekor lintah.,
lintah lainnya.,lintah yang tak kalah tampak indah.,
seperti halnya ibuku.,aku lantas memelihara lintah itu.,
sampai gemuk.,
tapi lintah itu menghisapku.,membuatku kehabisan darah.,
sakit sekali rasanya.,
lantas ku lepas.,biar lintah itu mencari pemilik lainnya.,

di hari" dimana keadaanku sangat kritis.,
aku ditemukan oleh suatu yayasan sosial penyedia darah.,
bahagia bisa bergabung disana.,
hidupku kembali berwarna-warni dalam melodi gegap gempita.,

namun akhirnya hari itu datang.,

aku melihat siluet seekor lintah.,

entah nyata.,entah maya.,

aku trauma.,



madiun.,11 maret 2010.,

a voice.,

Listen to me.,
listen to me..,
listen to me...,

Jumat, 02 April 2010

So lazy.,

31 maret 2010 – 07.35

Dear lepi.,
Akhir bulan.,dompet tipis banget nich.,huft.....,padahal harusnya ndak ngaruh ma bulan.,kan aq lum gajian.,hehehe....,tapi ya...entahlah.,
Hari ini uda masuk pekan ujian.,kemaren aq ujian Audit.,alhamdulillah lancar,hari ini aq akan ujian Perpajakan.,mengerikan.,aq takut banget.,ndak yakin bisa...padahal open book.,tapi entahlah trauma ndak lulus matkul pajak itu masih ada.,doakan aq ya lepi., ^_^
So lazy.,mendung.,jadi malas ngapa”in.,palagi badanku lum fit benar.,makin malas dc.,pingin banget rasanya tidur seharian.,sepertinya menyenangkan.,tapi mustahil.,ortuku nggak akan membiarkan aq ngganggur tanpa suatu apa yg harus dikerjakan.,sabar aja dc..,sampai kelak aq punyaq dunia sendiri.,dan aq bisa mendesainnya ma suamiku kelak.,yei...,sangat menantikan saat itu., ^_^
Yawda dc lepi.,aku mau tidur n guling-guling dulu.,memanfaatkan waktu yg ada bwat istirahat.,
See you lepi...,

Lepi baru.,

29 Maret 2010 – 06.09


Yei..yei..akhirna aku punya lepi juga.,dari dulu pengen banget punya lepi.,pengen bisa nulis dimanapun n kapanpun.,akhirna skarang keturutan juga.,
Kmarin.,28 Maret 2010.,aq dibelikan lepi ma ortuku.,lepi dengan tipe yang aku pengen.,kecil.,lucu.,n warna-warni.,warnanya biru lo.,merknya DELL.,tipe Inspiron Mini 1012.,dengan windows7.,lengkap ma modem internal.,jd aq ndak perlu beli modem lagi., \(^_^)/ tapi,,,,papa mai menolak untuk langganan internet.,huft......, =( so sad.,tp ndak pa’a.,ntar aq mau nabung ngumpulin duit bwat langganan aja.,150 per bulan.,insya4jJ1 pasti bisa.,doakan ya.,
Hmm....so now I’m confuse.,ni lepi lum tak namai.,ku kasi nama sapa ya., ~_~ any idea???lum kepikir.,ntar dc hari ini aq pikirin namanya siapa.,hehehe........,
Uda pagi.,uda dulu ya.,aq maw beres-beres dulu.,biar ndak dimarai ma mama.,ntar juga maw kuliah jam ke-4.,see you lepi....,
-first lepi diary-

Selasa, 30 Maret 2010

garis putus-putus.,

March 26-2010 at 11:40pm

Karena ksatria merasa burung terlalu agung.,bukan seperti yg ksatria kenal dahulu.,dan burung mampu mendapatkan pendamping.,lantas ksatria memutuskan untuk beriringan dengan kupu".,

lantas apa yg akan ksatria lakukan apabila skarang burung kembali seperti yang pernah ksatria kenal.,tak seagung dahulu.,akankah ksatria tetap beriringan dengan kupu".,

apabila sang burung nyata"tak mampu mendapatkan pendamping.,lantas terbang kembali hinggap di bahu ksatria dengan sorot mata penuh duka akan jiwa yang terluka sepi.,bertabur penyesalan akan masa silam saat burung terbang sesuka hati datang dan pergi dihari"ksatria.,lengkap dengan untaian kalung maaf serta janji jemanji untuk tak mengulangi lagi.,jika masa itu tiba.,akankah ksatria tetap memilih untuk mengirama bersama kupu".,

kupu"pun antara pasrah dan menyerah.,

hurt.,

March 19-2010 at 5:52pm

What date is today.,
whatever.,

dear bloggy.,
I feel hurt.,but I have no reason about it.,should I glad.,
but...its not me.,
=(
sometimes..I want someone can understand about me.,am I wrong???
Or...thats really wrong for me.,a person who doesn't need by anyone.,
bloggy..I'm so tired become pets.,

Jumat, 19 Februari 2010

sometimes

13022010

dear bloggy..,

langit mendung.,didera bingung yang tak kunjung.,membuatku merenung.,
bloggy.,
sepi sekali...hatiku pengap.,

Senin, 08 Februari 2010

Tuhan Menegurku dengan Amat Sopan

09022010

Hari ini special.,
-seharusnya-
enam bulan bersama.berbagi suka, duka,canda, tawa juga emosi pemancing hasrat penghidup hari-hari yang masih putih. bahagia, tentu saja. sekarang memiliki dua kaki yang saling menopang dalam mengarungi bahtera sang waktu. tak lagi sendiri.
banyak rencana yang kubuat untuk hari ini. membuatkan bekal istimewa dengan hati sebagai tema displaynya, menjemputnya saat jam makan siang lalu berdua ke fastfood terdekat, atau mengagetkannya dengan tiba-tiba nongol di depan kantornya saat jam pulang kantor nanti. hanya wacana, tak ada yang terlaksana.
karena tuhan menegurku dengan amat sopan.
saat baca-baca di pusat data bisnis mataku menangkap sosok yang tak asing, sosok yang sekitar seminggu atau dua mingguan lalu menjadi sumber sakit hatiku yang saat itu juga membunuh mimpi-mimpiku.
mimpi bahagia.
sebal. perasaan pertama yang kurasakan di menit-menit awal. tuhan sengaja mengacaukan hari bahagiaku, rupanya tuhan tak senang melihat aku bahagia. pikirku.
lambat laun aku mulai merecall hari-hari bersamanya, juga awal mulanya. menit selanjutnya aku sadar.
tuhan menegurku, menegurku dengan amat sopan, membatasi bahagiaku agar aku tak sampai merasakan kecewa berkepanjangan seperti masa yang lalu.
-yang hampir merenggut nyawaku-

yah...terima kasih tuhan telah mengingatkan aku bahwa orang yang selama ini berkata sayang, berkata cinta, belum bisa menempatkan aku sebagai penghuni tunggal di hatinya.
tuhan telah menegurku dengan amat sopan.,

see you bloggy...,
^_^

Minggu, 24 Januari 2010

high return high risk

19012010

Dear bloggy..,

KHS
Topik hangat di sekitarku kini.
Ya..ya..ya…KHS alias Kartu Hasil Studi alias barisan huruf-huruf lambing penilaian jerih payah –tapi nggak payah”amat- selama sekitar enam bulan terakhir ini, yang entah huruf-huruf itu didapuk dari sumber apa. Bukan pesimais atau tidak percaya dengan objektivitas pengajar-pengajar di civitas akademikaku, tapi memang jarang sekali ada transparansi untuk hal yang satu ini. Bahkan selam kurang lebih 3 tahun mengenyam studi di bangku kuliah ini belum kutemui pengajar yaqng memberikan nilai serta rumus perhitunganya pada mahasiswanya. Belum satu pun. Dan aku pernah kena batunya dalam hal ini.
Sebut saja TS, salah seorang pengajar di citas akademikaku. Aku pernah diberi nilai D untuk meta kuliah Perpajakan yang diajarkan beliau. What the hell,-tanpa bermaksud sombong- aku merasa syok denagn hasil yang kudapat itu, karena selama proses belajar mengajar aku ‘merasa’ mampu mengerti materi yang notabene banyak kuantifikasinya, kesukaanku. Dan akhirnya dalam keputusasaanku –lebay- kucoba menghubungi Pak TS untuk melihat list nilai dan bertanya tentang kelengkapan tugas selama satu semester. Tapi apa yang kudapat:NOTHING. Yak…beliau tidak bersedia menunjukkan perhitungannya padaku, dan sejak saat itu aku mulai meragukan objektivitas pengajar-pengajarku itu.
Enaugh for flashback.
21-22 Januati 2010
Jadwal pengambilan KHS untuk fakultasku. Deg..deg..an pastinya. Mengingat semester ini banyak hal yang terjadi dang mengakibatkan fluktuatifnya mood hari-hariku, juga mengingat tidak ada dosen yang bisa ‘diharapkan’ –hehehe…-. Sampai aku menulis blogger diaryku ini, sudah enam dari delapan mata kuliah yang kutempuh semester ini telah keluar hasilnya.
Coba tebak bagaimana nilai-nilaiku?
^_^
Alhamdulaillah. Lumayanlah untukku yang sedang labil. Dari enam mata kuliah kalau dikalkulasi dan diubah dalam bentuk indeks prestasi, skorku 3,59 –kug ndak 4 ya, hehehe…-cukuplah untuk membuat ortuku mengira aku sudah bisa adaptasi di kampus. Cukup juga membuatku mendapatkan celetukan-celetukan dari rekan-rekan setaraku, sesama mahasiswa.
Jadi merasa diremehkan, aku benci itu.
Okay, tarulah untuk mata kuliah Manajemen Investasi. Aku dapat B+ untuk mata kuliah ini, tapi nilai itu cukup ‘wah’ bila dibandingkan dengan hamper separuh penghuni kelas mendapatkan D dan bahkan E, tidak lulus. Sebut saja Bu SNM, beliau pengajar di kelas tersebut, pengajar sekaligus figure wonderwoman yang kukagumi. Tidak kupungkiri aku bisa dibilang dekat dengan beliau. Alhasil bukaqn Cuma seorang rekan yang sempat bilang : ‘kamu kan dekat ma bu SNM, jadi pasti lulus, ndak usa takut ndak lulus’. WHAT?!!
Jadi aku lulus karena aku dekat dengan Bu SMN gitukah?! Bukan karena kemampuan akademisku?! Lalu, sebegitu tidak profesionalkah sosok idolaku tersebut sehingga meluluskan mahasiswanya bukan berdasar pada kemampuannya?! Sakit sekali diremehkan seperti itu. Tapi aku juga Cuma bisa senyum, karena aku sendiri tidak tahu basic penilaian beliau.
Adalagi. Sistem Pengendalian Manajemen, matakulaih yang diajarkan oleh –sebut saja- Pak EAS. Wajar memang untuk mendapat celetukan, karena aku dapet A bulet untuk matkul ini. Coba tebak bagaimana respon rekan-rekanku : ‘yo iyalah, kan anaknya pak EAS’ yang lebih gila lagi ‘kalo istri ke-4nya meskipun ndak ikut ujian ya bakal dapet A’. HAH?!! Woi, aku bukan mahasiswa yang kaya gitu kaleee…… Bukan.
Pingin banget teriak ngasi pembelaan, tapi lidahku kelu. Buat apa coba, toh gag guna juga. Biarin aja dech. Kalau di pasar modal ‘high risk high return’ kalau di dunia nyata ‘high return high risk’. Nikmati aja.


See you bloggy…,

Selasa, 12 Januari 2010

97

12012010
Dear bloggy..,

Liburan nich.,habis ujian.,
Hari-hariku sepi, nggak ada kegiatan yang terlalu berarti, nggak ada hal-hal yang bisa nyita pikiranku. Dan itu rasanya amat tidak menyenangkan.
Well, aku lebih suka beraktivitas, mengerjaan ini itu, membaca aneka cerita, memikirkan banyak hal daripada diam dan harus terjembab dalam palung masa lalu, saat pikiranku enggan diajak kompromi untuk tidak lagi merecall masa-masa yang menyakitkan itu.
Seperti sekarang.
14.07 WIB
Diluar hujan, ditemani angin lumayan kencang dan mendung pekat yang beriring cepat. Tik..tik..tik..tik..tik.., bunyi-bunyian yang sedang kudengar. Lambat laun pelan, dan lenyap. Pertanda hujan telah reda, menyisakan tanah basah, hawa lembab dan becek disana-sini. Tapi aku suka aroma tanah basah. Membuatku merasakan alam, mensyukuri anugrah sang pencipta. Klise memang, percaya atau tidak itu yang kurasakan.
Langit tampak lebih cerah, bukan berarti berwarna biru, masih tetap kelabu. Namun gurat mentari senja membuatnya nampak agak ceria.
Tak ada yang menarik hari ini, hanya dirumah, luluran, lihat tivi, beres-beres rumah standar.



See you bloggy..,

Jumat, 01 Januari 2010

Blogging lagi

Belajar menulis lagi.
Cukup lama aku vakum dari tarian pena dan kertas,hal itu membuatku kaku dalam berkata. Aku tidak suka. Karena itu aku mulai belajar menulis lagi.
Tak mudah memang, bermain kata, merangkainya sana-sini agar tampak pas dengan maksud yang ingin kusampaikan. Aku akan memulainya dari tulisan remeh temeh, diary mungkin. Ya..bukan ide buruk.
Diary.
Blogger diary.
Yaps aku memilih blogger, blogging lagi. Karena di blog aku bisa benar-benar bebas berekspresi. Menuliskan semua unek-unek ku tanpa takut menyinggung siapa pun. Tak banyak orang yang nge-blog, kalau pun blogging jarang ada yang membuka-buka blog oranglain. Berbeda dengan situs jejaring sosial lain, dimana komunitas dari berbagai kalangan tumpah ruah, bergesekan.
Blog ku..rumahku.,aq bisa tenang menulis disini.
Tanpa takut menyinggung atau pun dihujani caci maki.
^_^