Selasa, 23 Agustus 2016

Love

I tried, I really did.
I used up every bit of myself, at least I can say I did that.
(stacie)

23.08.2016

Jumat, 19 Agustus 2016

I believe I can fly.

Menulislah seolah-olah hari ini adalah hari terakhirmu menulis.
(nn)

Mengejar ketinggalan dari aku yang terlupakan.
Yang sekian lama terabaikan.
Serta terseret keharusan.
Aku hanya ingin sekali lagi menjadi aku, selagi masih ada waktu.
(:

*Maaf judul dan postingan tampak tidak berhubungan.
Sedang error.
Tidak harus sama atau sejalan untuk sepadan.

Kamis, 18 Agustus 2016

Nite.

1.. 2.. 3.. 1.. 2.. 3.. drink.
1.. 2.. 3.. 1.. 2.. 3.. drink.
1.. 2.. 3.. 1.. 2.. 3.. drink.

Kita bisa memesan bir, namun tidak bisa memesan takdir.
( Quote by @djenarmaesaayu )

Ah ya..saya tidak meminum bir, tapi suka sekali root beer.
Cheers.
(:

Rabu, 17 Agustus 2016

Addicted to you.

Read :: coffee.

I did it.

I did it.
25 meters.
Every people has their own battle.
I'm not win.
I'm not lost yet.
I'm not really care about win or lost anyway.
I just did.
Yeah. I did it.
(:

*Three round..two done..one failed in 2/3..next time wanna try 50 meters..with more underwater line..lets find out how long I'm able to hold my eyes keep straight without panic.

Failed.

Tidak semua orang punya kesempatan kedua.
Tapi tidak ada salahnya untuk selalu mencoba.
Apapun nanti hasilnya.
Gagal segagal-gagalnya.
Berhasil dengan rasa berhak di dada.
(:

*When I failed..when I cried..when I almost drowned.
I can't see underwater clearly..I can't see my finish line..I can't predict my breath..I can't predict my movement..and lately my hips so weak..it hurt-really hurt sometimes.

When life gets you down, do you wanna know what you've gotta do?
Just keep swimming..
Just keep swimming..
Just keep swimming.
(Dory)

Still try to change my fear to my dear.
And my dear save me from the pool today.

@Kolam Renang TNI-AD Raider Distrik Waiheru

Selasa, 16 Agustus 2016

Saat burung menyapa kura-kura

Hari burung.
Hari itu dia menjadi burung.
Dan diujung kolam itu tinggal seekor kura-kura dalam rumah merah yang selalu dia sapa.
Entah saat dia menjadi burung, kelinci, Putri, Spiderman pun Langitaniadon-salah satu jenis dinosaurus versinya.
Sepanjang perjalanan pulang masih terus terbang dan berkicau.
Sampai di rumah dia membuat sarang.
Menyusun bantal, guling, boneka dan selimut sedemikian rupa di sudut kamar.

Ibuk ini sarangku, bagus kan.. || Iya..bagus..ibuk boleh ikut masuk? || Boleh si..tapi sarang aku kecil ndak cukup..bagaimana ini? || Yawda..buat kamu aja, ibuk siapin makan dulu ya.. || tapi aq ndak mau makan? || Lho..kenapa? || Nanti kalo aq makan aq jadi besar, aq nggak mau jadi besar, nanti aku pergi..kan aku sayang sama ibuk..ayah..Ma An..Adera.. Tante Desti dan..semuanya..keluargaku.. || Eh..lha kenapa kamu harus pergi? || kan..nanti aku besar..aku nggak mau sendirian..aku sayang sama siapa nanti kalo semua-semua pergi? || Okay. Kita makan pisang aja ya. (: || Mau..mau..I really love you banana..like monkey..uukk akk akk...

Dan lalu..dia berlompatan..
One my lovely little monkey jumping on the bed..please don't fall out..don't bump your head..your mom hate to call a doctor..cz doctor gonna said no more for everything.

(:

Love you..my lillte sky..my little bird..my little monkey..my everything..to the Andromeda and back..again..and again.. ~

#hariburung #kiddos #langitania #daily #love #pink #mystory #schoolday #kindergarden

Minggu, 14 Agustus 2016

Lari pagi

Sebelum matahari meninggi, saat jalanan masih sepi saya berangkat lari pagi.
Beruntung saya tinggal di lingkungan yang sangat nyaman, Karang Panjang, Ambon. Menurut Wikipedia, Karang Panjang adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Indonesia. Kelurahan Karang Panjang merupakan salah satu tempat paling penting di Kota Ambon karena di kelurahan ini terletak hampir 25 bangunan vital kota Ambon. Terkenal karena di kecamatan ini berdiri sebuah monumen yang terkenal dengan nama Tugu-Patung Martha Christina Tiahahu. Jarak Karang Panjang ke pusat kota Ambon sekitar 2 km. Udaranya masih sangat segar, banyak pepohonan, banyak spot dengan view laut level dewa dan tidak terlalu padat penduduk-tipikal saya banget nih. Beruntung sekali. Namun jangan harap bisa menemukan masjid atau mendengar suara adzan disini. Ya, setelah konflik beberapa tahun silam pulau cantik ini memiliki persebaran penduduk yang cukup unik. Kalau biasanya di suatu kota penduduk akan mengelompok berdasarkan status sosial per kawasan-based on daya beli hunian, di sini selain pengelompokan status sosial juga ada pengelompokan berdasarkan keyakinan. Kebetulan Karang Panjang bukan merupakan wilayah keyakinan saya-kebetulan rumah dinas yang kosong waktu mutasi hanya disini, hehehe, sejauh ini tidak menjadi masalah berarti buat saya. Meski tidak dipungkiri ada beberapa pengalaman menjengahkan yang tidak perlu saya ceritakan disini, tidak bisa dilupakan tapi tidak terlalu penting untuk diingat. Kembali ke lari pagi.
Dua tahun lebih tinggal di wilayah ini tapi baru akhir-akhir ini saya berani lari pagi. Biasanya saya memilih olahraga lainnya, aerobik di salah satu fitness center di pusat kota Ambon atau berenang, kalaupun sedang ingin lari saya memilih pergi ke Lapangan Merdeka-semacam gabungan alun-alun dan sport center. Alasan keamanan alibi saya waktu itu, mengingat saya tampak terlihat sangat jelas muslimnya dengan jilbab yang saya kenakan. Sampai sekitar dua bulan lalu suatu pagi saya tidak sengaja bertemu dengan salah seorang teman kuliah-yang juga muslim, sedang lari pagi di dekat rumah. Kapten Army-serious he is an Army and his name is Army, kinda cool isn't it. Kaget juga karena setahu saya beliau tinggal di kompleks militer yang lokasinya cukup jauh dari sini. Usut punya usut-saya paling tidak tahan untuk tidak bertanya kenapa, beliau memilih Karang Panjang untuk jogging track nya karena udaranya masih segar, tidak terlalu ramai dan medannya menantang-tanjakan turunan. Iya juga ya..kenapa saya tidak menyadarinya, sebenarnya sadar namun kesadaran itu dikalahkan oleh isu berbuntut ketakutan-dan kemalasan tentunya, hehehe. Setelah dua bulan roller coaster kemaren, ketakutan(yang sekarang saya sadari kalau tidak beralasan) itu terkalahkan dengan telak. Saya masih selalu yakin kalau tidak ada yang kebetulan, semuanya sudah direncanakan. Kebetulan ketemu teman lari pagi, kebetulan setelahnya cara pandang hidup saya tidak sama lagi. Saya pun memutuskan untuk berlari dan mensyukuri tiap jengkal yang terlewati tanpa belenggu ketakutan lagi. If something bad happend, that happend for a reason. Akhirnya kini saya jatuh cinta. Pada lari dan pagi di sekitar sini. Pada selamat pagi sederhana dan senyum dari usi-usi yang akan berangkat ke gereja. Pada anjing-anjing sekitar sini yang sudah tidak pernah menyalak atau mengejar lagi saat berpapasan dengan saya-mungkin sudah mengenali baunya. Pada embun yang masih basah di udara. Pada daun-daun yang sesekali saya sentuh, sekedar melompat dan menggapai ranting lalu merasakan cipratan embun-surga kecil di muka berpeluh. Pada musik di telinga saya-apapun pilihan lagunya, yang membuat saya tidak lagi merasa sendiri di pagi berlari, nutrisi hati. Pada waktu yang seolah punya dimensi sendiri saat saya sedang berlari-kadang terasa lambat, kadang begitu cepat. Pada matahari yang seolah memelankan diri untuk menyapa bumi, dan gurat cahaya yang menembus celah pagar perkantoran atau pohon seolah mengingatkan saya sudah waktunya berhenti dan pulang untuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak dan suami-sesekali mereka mengikuti, berkendara sambil mencari pokemon. Pada lapangan tennis yang merahnya memberi semangat. Pada laut yang tampak di ujung jalan dan tak pernah sepi kapal bersandar, di kejauhan, tahukah-terimakasih biru mu menenangkan bagi yang lemah dan lelah terbang. Pada patung monumen dan taman, ah.. ibu pejuang apa yang anda pikirkan, pada jaman itu saat wanita kurang daya anda malah maju dengan tombak siap hunus, bisakah anda pinjamkan atau bagi barang setetes semangat itu. Pada tikungan jalan, persimpangan, pilihan. Pada lelah, linu, ngilu dan nafas sesak yang berhasil mengalihkan isi kepala ke fokus yang berbeda-ya, saya merasa pikiran begitu kosong, kosong yang menenangkan, kosong yang sesekali saya butuhkan, dimana semua pikiran terkalahkan oleh naluri mendapatkan oksigen sebanyak-banyaknya. Pada badai serotonin singkat-dengan pemicu alami.
Pada hidup dan kehidupan.
Pada Sang Maha Peramu Kebetulan.
I feel free.
Ya.
Saya berlari, di suatu pagi, cepat-cepat sebelum ada matahari, karna silaunya kini tak terlalu akrab dengan mata lagi.

(:

*14-08-2016
Di Hari Pramuka.

Selasa, 09 Agustus 2016

This is how I see.. (Diplopia)

Satu menggenapkan dua melenyapkan.
(Dee)
*Izin pinjam quote ibu suri @deelestari
Yeah..that's diplopia.. that's how I see.
Tidak hanya berlaku untuk huruf, tapi semua objek.
Meja..papan..mobil..manusia..lantai..bumi..awan..batu..tirai..kaca..tangga..eskalator..pintu..gelas..sendok..tempe..ikan..semut..cicak..semuanya, yang paling menakutkan adalah mie dan kentang goreng.
Semua berganda, berbayang, megar ke arah yang tidak terkendali.
Semua seperti bernyawa.
Bergerak, sesekali menghimpit, sekali waktu seperti menyerang.
Kalau sudah tidak kuat, mata ditutup satu.
Jadi sekali lagi itu bukan cosplay gaya-gaya an, tren foto baru atau bahkan penganut aliran mata satu yang sering di tivi-tivi itu.
Sama sekali bukan.
Hehehe...
I need to close an eye.
I have to close an eye.
When I can't take it anymore..or in a special moment.
-mungkin benar, mungkin aq sedang 'menyeberang' seperti peretas lainnya..seriously.. (-_-) tapi membayangkan jadi peretas memang lebih menyenangkan daripada membayangkan hasil pemeriksaan dokter dan hasil MRI. I'll buy that idea-
Hari-hari pertama amat sangat menakutkan sekali.
Hari-hari sekarang ini sudah mulai-belum sepenuhnya..beradaptasi.
Membaik? Entahlah.
Terbiasa? Bisa jadi.

(:

Pada akhirnya tiba juga saat ku pilih senyum untuk menjawab semua pertanyaan.
Untuk apa yang tak bisa kujelaskan.
Untuk apa yang tak bisa kubagikan.
Untuk apa yang tak bisa kuteriakan.
Untuk segala yang kualami dan tak bisa dimengerti -aku pun tidak meminta untuk- dan bukan tentang takut dihakimi, tetapi lebih ke ketidakinginan untuk melukai -lebih dalam lagi- siapapun di sini.

It won't be allright.
Never ever.
I know.
Crazy isn't it..
hihihi...

Jadi..buat apa menabrakkan diri ke dinding batu?

Celakanya, satu yang sejati, tidak pernah lebih baik dari ini. Percayalah.
Lalu akan kujawab satu pertanyaan dengan pasti, tanpa ada sesuatu yang ditutupi atau tambahan waktu berpikir lagi.

How are you?
Never better.

(:


Jumat, 05 Agustus 2016

Me and My Diplopia (Double Vision)

Diplopia.
Yeah..now I'm living with diplopia.
Try to change my fear into my dear with acceptance.
Scared? Of course.
Wanna give up? Couple times.
Anxiety? Almost all the time.
I burn my hand, bleed, and fall a lot.
Wanna throw up all the time-feels like morning sickness but for 24 hours.
My heart never stop bip bop bip bop..doki..doki..bang..bang..
My head full with tap dancer, they stand on left side, and in one two three..they dance like crazy.
I met couple doctor..couple hospital..three islands.
Eye test-I don't know how it called.. theraphy..MRI..theraphy..again..and again..diagnose by diagnose..pills by pills..
But till now..they don't know why and how bad-ups lets say how good my condition.
They said..close an eye..when you can't take it anymore.
I read many articles, medical journals, and try to connect with everypeople who had diplopia too.
I found some..but nothing in this country-please who had friend or family..please let me know. I want to talk so bad.
Almost two months my life change.
I still do my daily activity like always.
I'm not changed..I just see things in different way.
Little crack doesn't mean it broken..right?
(:

*Times up..I have a class to attend..see ya in other post.
Ah ya..I decided to write a lot..not for gain an emphaty-I had enaugh..just in case..somebody out there..wanna find me. Maybe I can't help..but I know for sure how happy..how glad..when we found someone who feel the same.