Kamis, 12 Maret 2009

after all

aku ingin kembali kehari-hari, hati-hati berbentuk miring digambar di atas kertas dengan matahari seperempat di sudut kanan atas, leret cahaya jingga dan merah menerpaku ke saat ketika "dia mencintaiku" selalu muncul dan tak pernah "dia tidak mencintaiku" hari-hari kembang sederhana, titik merah di tengah-tengah terlalu banyak, kelopak bunga warna kuning dan daun-daun tak simetris di tangkainya yang panjang.,

ketika petak-petak permainan "engklek" menghias jalanan hitam dengan gores kapur nan tebal warna merah jambu, suatu masa saat lonceng penjual es dan gesekan biola arbanat berarti keasyikan ekstra yang istimewa di sore nan lembab.,

hari-hari ketika putih, hitam dan biru dan hijau dan abu-abu dan orange hanyalah warna-warna tanpa makna, bukan ujian pengadilan untuk golongan, kala boneka-bonekaku sarat cinta dan penghiburan, telinga kanannya bergayut pada dua untai benang merah tipis.,

aku ingin kembali ke es krim piknik penuh jeli dan roti berbentuk segitiga dan keripik singkong yang keras sekalipun kala hasil ulangan harianku memperoleh tempat utama di pintu lemari buku meja belajarku, saat menghirup aroma tanah basah di atas rerumputan yang baru dipotong sembari mencabut mahkota-mahkota merah bunga sepatu, bermain bersama anak tetangga sampai ke masa menyusun balok-balok kayu dan adik laki-lakiku menghancurkannya.,

aku ingin kembali ke hari itu, yang kini tinggal gambar-gambar dalam album foto warna coklat yang berdebu, ingin aku menjadi pecundang, tinggal disana dan tak pernah kembali lagi.,

Tidak ada komentar: