Kamis, 17 Maret 2011

symphony


Bernyanyi tak beda membagi pedih tanpa disadari. Menikmati anugrah pencipta galaksi dengan cara tersendiri. Menyimpan cairan kenangan dalam kendi abadi, hanya mampu dimengerti hati. Persatukan ritmis, harmonis, melodis dalam semesta birama paranada yang terlengkapi.
Padu padankan keterpisahan pikiran dengan keinginan tubuh menjadi satu keutuhan. Agar kesadaran penuh lantas luwes seperti bayi baru lahir, mawas diri. Mengasihi dengan tulus tanpa menginginkan pamrih di tiap kondisi. Mempengaruhi tanpa bermaksud mengendalikan, apalagi menguasai tetapi memberikan advokasi versi sendiri. Mewaspadai tanpa membatasi, menjaga agar tak melukai. Selalu bersikap mengalah sekaligus tegas, tanpa merantai makna lugas.
Sembari memperhatikan dan memahami, juga menahan diri dari anarkhi. Memberi inspirasi, memupuk tanpa memiliki. Memimpin dengan seolah mengikuti, dengan memberi alur pasti agar mereka mampu berkreasi dan tetap mencintai inti. Tetap sunyi karena yang terbaik itu tersembunyi. Hanya untuk satu tujuan, ketenangan hati kekasih sejati.
Terangkai dalam sebuah simfoni ilahi, meski sering tak dipahami.

Tidak ada komentar: