Minggu, 04 November 2012

89

Problem terbesar adalah mempercayai spesies "Homo Sapiens". Termasuk diriku sendiri. Padahal, manusia terlahir ke dunia dibungkus rasa percaya. Tak ada yang lebih tahu kita ketimbang plasenta. Tak ada rumah yang lebih aman daripada rahim ibu. Namun, di detik pertama kita meluncur keluar, perjudian hidup dimulai. Taruhanmu adalah rasa percaya yang kau lego satu per satu demi sesuatu bernama cinta. Aku penjudi yang buruk. Aku tak tahu kapan harus berhenti dan menahan diri. Ketika cinta bersinar gemilang menyilaukan mata, kalang kabut aku serahkan semua yang kumiliki. Kepingan rasa percaya bertaburan di atas meja taruhanku. Dan aku tak pernah membawa pulang apa-apa.
Rasa percaya itu menghilang dalam tiga pertaruhan besar. Pertaruhan pertamaku amblas di tangan manusia pertama yang kucinta di atas bumi ini: Ayah.
Published with Blogger-droid v1.7.4

Tidak ada komentar: