Senin, 30 Maret 2009
benci membenci dibenci
Senin, 23 Maret 2009
without manager
berbeda ketika kita hanya mengelola personal kita sendiri.,karena semua pasti sama.,ya kan.,
tak ada yang paling mengerti kita selain diri kita sendiri.,-kecuali bagi mereka yang tak pernah menjadi diri sendiri-.,
pengelolaan diri hanya dibutuhkan hati nurani.,serta kontrol unntuk ego diri.,lalu lantas membenci.,
tapi ketika keterbatasan yang ada., mau tidak mau kita memerlukan "manager" untuk diri kita.,
manager adalah orang yang membantu mengatur segala aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari-hanya satu dimensi-.,
namun ketika keterbatasan tersebut telah teratasi,kit
Jumat, 20 Maret 2009
ayo bangkit!!!
Aku harus hidup dengan diriku sendiri, maka
Aku ingin diriku layak kukenal
Aku ingin mampu saat hari berlalu
Selalu menatap langsung mataku
Aku tak mau berdiri bersama matahari terbenam
Dengan tak menyukai diriku
Karena hal-hal yang telah kuperbuat
Aku tak pernah bisa menyembunyikan aku dari diriku
Aku melihat yang mungkin tak pernah dilihat orang lain
Aku tahu yang mungkin tak diketahui orang lain
Aku tak bisa membodohi diriku, jadi
Apapun yang terjadi
Aku ingin bisa menghormati diriku
Dan bebas dari rasa bersalah
menjadi aku seutuhnya
Kapanpun itu.
peranku
Adakalanya kesendirian menjadi hal yang terbaik. Keheningan menghadirkan pemikiran yang bergerak ke dalam, menembus rahasia terciptanya waktu.
Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi cermin yang membuat aku berkaca-suka atau tidak pada hasilnya-.
Lilin merah berdiri megah di atas glazur, kilau apinya menerangi lembar cerita yang baru berganti. Namun, seusai disembur nafas, lilin tersungkur mati di atas tempat sampah. Hangat nyalanya sebatas sumbu dan usailah sudah.
Sederet doa tanpa api kuharap menghangatkanmu di setiap hari, kalori bagi kekuatan hati yang tak pernah habis dicerna usus. Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwaku, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap.
Berbahagialah, sesungguhnya setiap hari kau begitu diberkati.
Rabu, 18 Maret 2009
tapi berubah dalam seminggu terakhir ini.,
Andreas Arya Chandra Rhio Mealdy, Yaya'.,
Begitu aku memanggilnya.,
cowok 19 tahun, pintar dan baik hati.,
dia yang mengisi hari-hariku.,
menyedihkan.,
oase.,
aku seperti mendapatkan oase dalam cerita -mungkin- cintaku.,
yang pasti cowok berkacamata itu sudah bisa membuatku menangis dalam seminggu berkenalan dengannya.,
diperhatikan, diberi waktu, dikasihi, disayangi, dipuji.,
memang amat sangat menyenangkan.,
menggoda hatiku untuk kembali bekerja.,
Kristina.,
teman sekelasku di kampus yang nggak henti support aku untuk bangkit dari cerita lama yang terus menyiksa.,
percuma.,
kristina salah.,
aku juga salah.,
aku hanya kebetulan mirip.,
untung aku belum benar-benar memberikan perintah hatiku.,
aku bisa tertawa harusnya.,
tapi kenapa yang keluar justru air mata?
Kamis, 12 Maret 2009
luangkanlah
untukku
secepatnya datangi aku
sekali ini kumohon padamu
ada yang ingin kusampaikan
sempatkanlah
tak ada tanda kehadiranmu
hampa kesal dan amarah seluruhnya ada di benakku
seketika
hati yang terluka oleh mu
ku ingin marah
melampiaskan
tapi kuhanyalah sendiri disini
ingin kutunjukan pada siapa saja yang ada
bahwa
hatiku kecewa
terluka
kali ini saja aku ingin berkata-tepat hari itu
aku tahu kita tidak saling bicara
tapi tentunya Kau masih ingat aku
sebagaimana aku tak pernah menyangkalMu
dan jika ini detik-detik penghabisanku
maka bebaskan aku berkata semauku
izinkan aku kesal padaMu di dalam kepasrahanku
sepanjang hidup Engkau selalu membingungkan
dengan cara-caramu yang aneh Kau tunjukkan keagungan
Kau dengan teka-tekimu bernama takdir
bahkan di saat seperti ini
ada saja caraMu membuatku tertawa sekaligus tersindir
after all
ketika petak-petak permainan "engklek" menghias jalanan hitam dengan gores kapur nan tebal warna merah jambu, suatu masa saat lonceng penjual es dan gesekan biola arbanat berarti keasyikan ekstra yang istimewa di sore nan lembab.,
hari-hari ketika putih, hitam dan biru dan hijau dan abu-abu dan orange hanyalah warna-warna tanpa makna, bukan ujian pengadilan untuk golongan, kala boneka-bonekaku sarat cinta dan penghiburan, telinga kanannya bergayut pada dua untai benang merah tipis.,
aku ingin kembali ke es krim piknik penuh jeli dan roti berbentuk segitiga dan keripik singkong yang keras sekalipun kala hasil ulangan harianku memperoleh tempat utama di pintu lemari buku meja belajarku, saat menghirup aroma tanah basah di atas rerumputan yang baru dipotong sembari mencabut mahkota-mahkota merah bunga sepatu, bermain bersama anak tetangga sampai ke masa menyusun balok-balok kayu dan adik laki-lakiku menghancurkannya.,
aku ingin kembali ke hari itu, yang kini tinggal gambar-gambar dalam album foto warna coklat yang berdebu, ingin aku menjadi pecundang, tinggal disana dan tak pernah kembali lagi.,